.

.

Monday, 3 March 2014

BAB.1 HIDUP TIDAK PASTI

Tanpa disadari kita telah melewati waktu demi waktu, 
untuk itu manfaatkan waktu yang tersisa ini untuk berjuang.


   Suatu ketika saya kedatangan seseorang di Vihara. Dari kejauhan orang itu tersebut nampak lelah dan kalau boleh dibilang orang ini dalam keadaan stres berat. Orang tersebut saya persilahkan masuk dan duduk di ruang tamu. kemudian saya bertanya kepada orang tersebut, "Ada apa? Kok nampak lesu!" Orang tersebut kemudian mulai bercerita dengan tetasan air mata menandakan kesedihan yang luar biasa. Dia merasa hidupnya sudah hampa dan sudah pernah timbul niat untuk menghabisi hidupnya atau bunuh diri. Dalam hidupnya dirasakan sudah selalu sering mengalami kegagalan. Setiap usaha tidak pernah menghasilkan kesuksesan ditambah beban keluarga yang tentunya harus dikeluarkan setiap hari. Istrinya mulai ngambek dan kembali ke orang tuanya. Hutang menumpuk dan tidak ada uang untuk membayar utang. Dengan beban yang dirasakan sangat berat muncul sebuah gagasan buruk seperti pasang togel dengan harapan dapat menang dan dapat menyelesaikan persoalan. Sering kali terlintas pikiran-pikiran buruk untuk mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang yang banyak. Ternyata usaha jalan pintas yang menyimpang dari Dhamma pun tidak membuahkan hasil. Orang tersebut akhirnya semakin dibebani dengan kesulitan yang bertumpuk-tumpuk. Orang ini mengalami stres berat. Kemudian saya memberikan motivasi kepada orang tersebut yang intinya adalah apa yang diajarkan Sang Buddha. Akhirnya orang ini kembali segar, semangat dan bertekad untuk mempertahankan hidup dengan mempraktekan kebaikan dan bekerja keras.
   Kisah sejenis seperti tersebut di atas banyak terjadi dimasyarakan kita. Keputus-asaan terkadang menghantui setiap insan manusia. Manusia takut, khawatir, cemas dengan kegagalan. Hampir semua orang dibayang-bayangi pikiran negatif jika meraka mengalami kegagalan. Putusa asa, stres, takut, bingung dan bunuh diri adalah tindakan yang mewarnai orang yang mengalami kegagalan. Kita sering mendengarkan atau melihat berita di media elektronik tentang orang-orang yang nekat bunuh diri hanya gara-gara gagal. Ada yang terjun dari ketinggian, gantung diri, menabrakan dirinya ke kereta api, minum racun dan cara-cara lainnya yang sangat tragis. Sungguh mengerikan jika hal ini terjadi pada diri kita. 

    Kegagalan adalah momok yang menakutkan bagi setiap orang. Gagal berumah tangga, gagal sekolah, gagal dalam pekerjaan sampai pada gagal bercinta tidak dinginkan oleh semua orang. Namun, semua itu menjadi bahan perenungan bahwa kegagalan akan kita hadapi pada saat kita berjuang. Ada kasus orang yanb sudah bersungguh-sungguh dalam bekerja tetapi selalu gagal pada hal usahanya sudah maksimal. Ada orang yang sedikit berjuang tetapi malah berhasil. Suatu fenomena menarik, kenapa bisa sampai seperti itu? Tentunya kehidupan kita tak terlepas oleh kamma kita masing-masing.

    Kesiapan mental diperlukan saat kita berjuang. Kita boleh berencana tetapi kita juga harus ingat bahwa gagal dan berhasil adalah dua sisi yang akan kita hadapi saat berjuang. Jika seseorang tidak ada kesiapan mental saat menghadapi kegagalan maka keputusasan akan selalu bersama kita. Kesiapan mental akan membuat kita menjadi tegar dan sabar menghadapi kegagalan.

    Kita harus dapat menyadari akan hakekat kehidupan yang memang tidak pasti. Kita tidak bisa memastikan bahwa kita tidak akan gagal atau sebaliknya kita juga tidak dapat memastikan hidup kita akan selalu berhasil. Pemahaman ini akan membantu kita pada saat kita berhadapan dengan perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang akan kita hadapi dan tentunya kita berharap perubahan itu adalah perubahan yang baik bagi hidup kita. Sebaliknya, jika kegagalan yang muncul, kita harus menerima dengan bijak. Memang, sangat sulit menerima kegagalan. Yang ada pada saat itu adalah kekusutan, tidak ada semangat, dan merasa putus asa menghadapi hidup. Setidak-tidaknya saat kegagalan ada pada kita, jangan sampai kita larut olehnya.

    Buddha bersabda "Kehidupan tidak pasti, kematianlah yang pasti". Kalimat yang sederhana, namun susah direalisasikan dalam batin karena hampir semua orang ingin segala sesuatunya tetap atau tidak ada perubahan. Pemahaman terhadap ketidak pastian hidup ini sangat diperlukan, karena perubahan dalam kehidupan ini terjadi terus menerus. Dengan adanya pemahaman yang benar, setidak-tidaknya jika perubahan terjadi kita tidak menjadi sock seketika itu. Sikap putus asa, kesedihan, kekecewaan tidak akan merubah segalanya. Janganlah kita terlalu melekat dengan pengharapan kita karena akan sangat berbahaya jika harapan itu tidak tercapai. Kita tidak dapat memastikan apa yang kita cita-citakan pasti berhasil karena semuanya belum pasti. Boleh kita berharap tetapi kita juga harus siap menghadapi apapun yang terjadi. Inilah kata kunci menghadapi perubahan dalam mengarungi kehidupan. 

0 komentar:

Post a Comment

Unduh Adobe Flash player hosting Just Forex AVG Internet Security 2014

Page Navigation